Pusat pertempuran demi dominasi adalah tubuh manusia. Pandangan ini mendasari Discipline and Punish. Dalam buku ini, Foucault menjelaskan dengan sangat detail perubahan dari sistem penghukuman yang ditandai oleh eksekusi-eksekusi publik kepada sistem penghukuman yang ditandai oleh pemenjaraan. Perubahan ini, tegas Foucault, umumnya dikaitkan dengan munculnya Pencerahan (Enlightenment), ketika tuntutan-tuntutan buat hukuman yang lebih manusiawi menang. Namun, dia berpandangan bahwa perubahan tersebut bisa dijelaskan dalam terma pencarian bentuk-bentuk kontrol sosial yang lebih efisien dan lebih murah (secara politik dan ekonomi) (Discipline and Punish, hlm.78). Perubahan-perubahan ini menegaskan sebuah cara baru mengatur relasi-relasi sosial: ‘pendisiplinan’. Pendisiplinan, tegas Foucault, menginginkan ‘tubuh-tubuh yang patuh': tubuh-tubuh manusia diatur dan didisiplinkan sedemikian rupa sehingga mereka menjadi sumber tenaga kerja yang patuh, produktif, dan terlatih (ibid., hlm. 25-26, 220-221). Produksi tubuh-tubuh yang patuh dijamin oleh penjara dan lembaga-lembaga serupa penjara seperti sekolah, rumah sakit, dan pabrik-pabrik lewat strategi –strategi seperti penempatan individu ke kelas-kelas tertentu, penjadwalan kegiatan secara terperinci (time table), dan penempatan/pemasangan bentuk-bentuk pengawasan yang intens (panoptic). Strategi-strategi ini berujung pada Panopticon-nya Jeremy Bentham, sebuah bangunan melingkar di mana sel-sel disusun mengitari sebuah menara pengawas sentral (ibid., hlm. 169-170). Masyarakat kita, tegas Foucault, terserap sepenuhnya oleh bentuk-bentuk ‘panopticisme'.
‘Panopticisme’ meliputi ide-ide tentang pengawasan dan kontrol permanen melalui normalisasi. Aktivitas-aktivitas manusia diawasi dan diatur sedemikian rupa untuk menjamin bahwa mereka tunduk pada standar yang jelas dan samar dan nilai-nilai yang berkaitan dengan ‘kenormalan’.
Allahumma inni astaudi'uka ma qaraktuhu, fa'thini bihi 'inda hajati bihi
‘Panopticisme’ meliputi ide-ide tentang pengawasan dan kontrol permanen melalui normalisasi. Aktivitas-aktivitas manusia diawasi dan diatur sedemikian rupa untuk menjamin bahwa mereka tunduk pada standar yang jelas dan samar dan nilai-nilai yang berkaitan dengan ‘kenormalan’.
Allahumma inni astaudi'uka ma qaraktuhu, fa'thini bihi 'inda hajati bihi
0 komentar:
Posting Komentar